Minggu, 19 April 2020

Peristiwa Rotasi Bumi dan Dampaknya

Guru Madrasah
Bumi merupakan salah satu planet di tata surya kita ini. Bumi pun berputar mengelilingi matahari dan juga berputar pada sumbunya. Perputaran tersebut disebut dengan Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Kala rotasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk berputar pada porosnya. Sekali berotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau 24 jam kurang 4 menit.

1. Pergantian siang dan malam
Perputaran Bumi pada porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan perputaran pada porosnya, dan inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia. Matahari tampak terbit di Timur karena Bumi bergerak ke arah timur dan menuju ke barat.
Bumi merupakan salah satu planet di tata surya kita ini Peristiwa Rotasi Bumi dan Dampaknya

Permukaan Bumi yang sedang menghadap Matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan Bumi yang membelakangi Matahari mengalami malam. Akibat rotasi Bumi, permukaan Bumi yang menghadap dan membelakangi Matahari bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian Matahari 24 jam, panjang siang atau malam di sekitar garis khatulistiwa rata-rata 12 jam.

Namun, panjang siang hari yang dialami di lokasi-lokasi tertentu pada waktu tertentu di sepanjang tahun sebenarnya berbeda. Ada kalanya suatu lokasi di utara/selatan mengalami siang / malam yang panjang. Hal ini disebabkan karena  poros atau sumbu Bumi ternyata memiliki kemiringan 23,5ยบ. Sudut kemiringan tersebut dihitung dari perpotongan bidang ekuatorial Bumi dan bidang orbit Bumi terhadap Matahari. Kemiringan poros Bumi ini juga memberi pengaruh pada musim di Bumi dan menyebabkan terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur dan semi)

2. Perbedaan waktu berbagai tempat di muka Bumi
Seluruh permukaan Bumi dibagi-bagi menurut garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis imajinasi yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedangkan garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub.
Bumi merupakan salah satu planet di tata surya kita ini Peristiwa Rotasi Bumi dan Dampaknya

Waktu GMT (Greenwich Mean Time) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 105 derajat, 120 derajat, 135 derajat Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam.
  1. Waktu Indonesia Barat atau WIB dengan bujur standar 105⁰ BT yang mencakup Pulau Jawa, Madura,Sumatra, serta Kalimantan Barat dan Tenggara
  2. Waktu Indonesia Tengah atau WITA dengan bujur standar 120⁰ BT yang mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, serta Kalimantan Utara, Selatan dan Timur
  3. Waktu Indonesia Timur atau WIT dengan bujur standar 135⁰ BT yang mencakup Maluku dan Papua

3. Gerak Semu Harian Bintang
Bintang-bintang (termasuk Matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi Bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi Bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran Matahari dan benda-benda langit melintas dari timur ke barat.

Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada Matahari dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat diamati setiap hari, disebut gerak semu harian. Karena bumi berotasi dari arah barat ke timur, maka benda-benda langit seperti matahari dan bintang kelihatan bergerak dari timur ke barat.

4. Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub Bumi. Rotasi bumi menimbulkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal yaitu gaya yang arahnya menjauhi pusat. Gaya sentrifugal yang diakibatkan oleh rotasi bumi menyebabkan bumi tidak bulat sempurna tetapi pepat pada kedua kutubnya dan menggembung pada khatulistiwa sehingga diameter kutub bumi lebih kecil daripada diameter khatulistiwa. Hal ini menyebabkan percepatan gravitasi bumi lebih besar di daerah kutub daripada derah khatulistiwa.